Meine

My life, My adventure, My story..

Pages

Bahagia itu Sederhana

Bahagia itu satu kata dengan definisi yang beragam. Setiap pribadi mengartikan bahagia itu berbeda. Bahagia itu sebenarnya sederhana. Ini bahagiaku, bagaimana bahagiamu ? Mari berbagi kabar bahagia.

- Bahagia itu ini bersama keluarga kecil Wolor
@Ruang tamu rumah

- Bahagia itu eksis bersama di mana saja
@Malino bareng UIG







- Bersama anak Tuhan 
@Natal Christ D'bels GPIB Mangamaseang

     - Bareng Kompas Muda Makassar 
Pemotretan @Pantai Losari


- Bareng FOSFOR
@Banana boot Tanjung Bayang
- Masak2 praktek biologi bersama teman kelompok 
(Rany,Fitri,Anti) @ XII IPA 4
-Bahagia itu bersama FOSFOR 
@Air terjun Lembanna

- Hitam putih bersama teman2 Kehutanan Unhas 2013
@Depan Fak baru Kehutanan


-Eksis bersama kelas D Kehutanan 2013
@ LT.8 Unhas

- Karokean bareng anak kece
@Diva Tamalanrea

- Bareng kak Ebi Pendakian Bersama Gladimula 20
@ Pos 9 Gn. Bawakaraeng

- Bahagia itu teman2 datang di usia 16 tahunku
@Rumah orang tuaku di Antang


 - Bahagia itu saat Gladimula 20 foto dengan bendera P.A.L
@Hutan Pendidikan Bengo-Bengo Unhas
-Dinner bersama kakak2 P.A,L di camp
@Tebing Depsos Maros
- Susur gua Gladimula 20
@Gua Saripa Maros

- Bareng brother GEMURUH'13
@Puncak Gn. Bawakareng dalam angle yang berbeda

 - Bareng teman2 kelas X-3 
@Tanjung Bayang

 - Berkebun bersama  teman2 X-3
@Kebun Pak Jamal Komp. Unhas Antang
 - Berhasil raih juara 2 lomba koding KKE 2012
@Graha pena  #SOLIDARECYCLE

 - Futsal bersama nak Identitas, EBS, Tunas
@BTP Futsal

- Keluarga kecil identitas 'Dies Natalis 39th'
@Lt Dasar Rektorat Unhas



- Diklat Dasar Jurnalistik 40 identitas
@LEC Atirah Antang

- Pemotretan untuk koran Tempo bersama beberapa kru identitas
@Ruang rapat identitas


- Menghadiri launching buku Bahasa Qalbuku Radiah Annisa
@Kantor Bupati Maros

- Bahagia itu nyepet sana sini demi pas di kamera 
@Kantinting menuju Lakkang

Kata bahagia itu ku terjemahkan dengan tetap berada bersama kalian semua. Melihat luar biasanya ciptaan Tuhan dan diabadikan dengan tulisan dan gambar. Menceritakan segala kisah yang kita lalui selama nafas masih berhembus. Keseimbangan hidupku, senyum indah di wajahku menunjukkan betapa bahagianya menghabiskan setiap detik bersama. Bahagia itu sederhana, dan dalam kesederhanaan ketemukan kalian.



"Bahagia itu sederhana cukup alam dan manusia saling menjaga karena karunia dari Tuhan sang pencipta," -Fransiska Sabu Wolor-
Selamat datang kebahagian lainnya, yang lalu abadilah bersamaku :)








































































Ini Kami <---

Kami, satu selalu dan selamanya. Bertemu dengan proses pencarian yang berbeda. Di sini (read : rumah kecil Identitas) kami berlebur suka duka hingga menjadi satu.

Sering bersama membuat rasa rindu selalu terselip jika ada seorang tak ada bersama kami. Setiap hari pasti smsan sekadar tanya 'lagi di mana?' atau 'ayo makan bareng!' pasti muncul di layar komunikasi kami yang berbeda-beda ukuranya. Jadi, jika tak bertemu sehari atau tak berkumpul di rumah sehari merasa ada yang ganjil, ada yang kurang... Kok bisa yah sampai segitunya ? Anda penasaran ?  Temukan jawabannya melalui wajah ceria ini.. 


Berdelapan, dari kiri ke kanan 
(Diah, Ramdha, Unna, Risma, Sari, Vika, Frans, Benny) 

Kini wajah indah ke delapan anak muda tangguh ini, meski berkurang tapi akan tetap sepuluh selamanya. Kenali lebih dekat individunya ! 


- Ramdha Mawaddha
Wanita kelahiran Bantaeng, 2 januari 1996 ini merupakan satu dari semua reporter alaynya Identitas. Menuntut ilmu di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), wanitia berkerudung ini akrab disapa 'Ramdha' atau 'Manda'. Ia tinggal nge-kost di Pondok Sheila Jl. Sahabat III Unhas bersama teman jurusannya Riel. Menghuni pondokan sekitar kampus membuatku sering nebeng mandi ataupun tidur di tempatnya.
Hampir setahun, mengalay bersamanya membuatku mengetahui beberapa kebiasaannya. Ramdha paling suka bilang 'aissssh', kalau marah tidak tanggung-tanggung sampai lempar barang di sekitarnya, suka panggil teman-temannya dengan kata 'jeng', setiap hari ganti DP di akun BBMnya, kalau tidur alarm hapenya membangunkan seisi rumah dan ia tak juga bangun. 
Ingatkah kalian dengan, sunaichii bangun dong sudah pukul 5 nih.. Berulang-ulang terus menghiasi hari-hari. 
Tapi di balik itu semua, sosok reporter tangguh berada di pundaknya, yeyeye :) prestasi pengusulan, deadline membuatnya sangat intelek di antara kami. Ia juga tak sungkang membagi ilmunya. Tetap semangat kaka Ramdhanya, kita kan selalu bersama yah? :D Hidup saling melengkapi di tempat kecil untuk bertahan :)


- Devika Saputri
Sulung dari 6 bersaudara ini juga merupakan salah seorang reporter alaynya Identitas. Wanita intelek dengan kaca mata ini menuntut ilmu di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) jurusan Kesehatan Lingkungan. Menjadi mahasiswa Unhas sejak 2011, wanita ini super duper bersih, haha. Maklum saja dia mendalami masalah kesehatan jadinya dari antara kami semua, hidupnya yang paling teratur. Wanita ini akrab disapa Vika, dan dicalla gentong, drum, dan kata-kata lainnya yang menggambarkan benda yang besar. Biar saja badannya besar, yang penting seksi, iya kan Vika ? :D
Dari antara kami semua, Vika yang paling akrab dengan senior, wajar saja ia menemukan rumah lebih duluan dari kami, hehe. Ini membuatnya sering kami tanyai jika ada orang baru. "Vika itu siapa ?" dan ia menjawab "Oh itu kak..... kerja di... dsb,"
Karena lebih akrabnya, ia juga lebih kenal banyak orang di Unhas, pokoknya dia spesialis lembaga mahasiswa kalau pengusulan. Pasti ada saja hal tentang mahasiswa yang diusulkan. Kenal dengan banyak anak lembaga, birokrasi kampus dan universitas membuatnya menjadi gudang informasi bagi kami semua.
Namun, keeksisannya membuat dirinya kini galau. Tapi tetap saja senyum ceria tak pernah hilang dari wajahnya. Main kartu, karokean, ataupun sekedar mencurahkan kisahnya lewat blognya menjadi kebiasaan seharinya.
Let it flow aja yah kakanya, apapun itu go move on! Adikmu rindu mendengar cerita bahagia jangan galau saja hoho :)


- Benny Suhardi
Lelaki yang akrab disapa 'Benny' atau 'Bencan' ini satu-satu makhluk adam yang tersisa di kalangan reporter kece. Ia lahir di Pare-Pare, 22 Januari 1994. Menuntut ilmu sejak tahun 2012 di Unhas, mahasiswa Fakultas Pertanian jurusan Teknologi Pertanian ini merupakan salah seorang penghuni Asrama Mahasiswa (Ramsis) Unhas. Mendengar kata ramsis, mengingatkanku akan prestasi menyusup dan numpang makan di kamarnya Benny :D Hal ini sering kali terjadi jika saya dan Benny sama-sama lapar dan tak punya uang  :D *ngenesnya*
Sebagai satu-satunya laki-laki tangguhnya reporter, Bennya memegang kendali tata letak koran Identitas. Ia ialah layouter untuk terbitan identitas edisi awal.
Mengenal Benny lebih dekat, membuat kita mengetahui bahwa  ia suka tidur di mana saja, suka kalau makan gratis, jago masak, alay kalau foto, kalau marah sangar dan kalau baik suka belikan makanan.
Di antara kami semua, Benny sangat berprestasi, ia pernah juara II lomba karya ilmiah mengenai permen daun kelor, juara I lomba akustik se-Sulsel (kalo tak salah), OSN juga, pokoknya banyak beud deh secara Benny masuk di Unhas melalui jalur POSK. Pesannya untuk Benny, semangat layouter nanti saya temani begadang :D Kalau singgah makan tolong jangan peras dompet saya, haha. Teman berkelahi bersama di tengah sibuknya dunia redaksi :)


- Nursari Syamsir
Wanita pemilik nama Nursari Syamsir ini ialah ahli jepretnya identitas. Ia adalah tipe orang yang tak ingin menyiakan momen, maklum saja bagi seorang fotografer momen harus terperangkap lensa kamerannya.
Akrab disapa 'Sari' dan kerap dicalla 'Sarbon' oleh senior identitas, wanita kelahiran 24 April 1994 ini menuntut ilmu di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian sejak tahun 2012.
Sari ialah makhluk multi talent, ia bisa menulis, bisa foto, bisa masak, bisa jahit, bisa nyanyi, bahkan jadi satpam pun bisa. Maklum saja jika seorang pria bahagia memilikinya :D Dengan segudang bakatnya juga ia paling diandalkan dalam banyak hal terkhusus untuk 'mengedipkan matanya' hahaha.
Staf iklan identitas ini awalnya terlihat jutek sekali mukanya, kim malas kalau dilihat eh setelah lama mengenalnya ternyata dia lebih gila dari saya, haha. Mengapa tidak? Wanita mana yang menerima usulan saya tidur di mushalla Rumah Sakit (RS) demi tidak mendapatkan narasumber ?  Sosok wanita pekerja keras terpancar dari dirinya, tinggal satu pondokan dengan Ramdha membuatnya juga sering saya tumpangi tidur ataupun mandi. Jangan salah ia juga sering memasakanku makanan pagi, haha.
Sari begitu baik, namun ia mudah marah. Tapi jika sudah mengetahui Sari marah cuekin aja sebentar ia baik lagi :) Untuk kaka Sarinya, semoga momen indah yang kita lewati selalu diabadikan oleh lensamu, tak ada yang sirna dan luput karena kebersamaan yang abadi :)


- Radiah Annisa
Wanita cadel berdarah Maros ini, akrab disapa Diah. Ia menuntut ilmu di Fakultas Sastra Jurusan Sastra Inggris sejak tahun 2012. Diah juga merupakan seorang layouter terbitan akhir koran identitas. Dari antara kami semua Diah yang paling berbakat menulis, mengapa tidak ? Diah telah menghasilkan dua buku kumpulan puisi yakni Bisikan Qalbuku dalam versi Indonesia dan Inggris.  
Bakat menulisnya ternyata membuatnya aktif di beberapa organisasi, Dia anak FLP, IPM, HEC, Radio Kampus EBS, dan terakhir tersesat di jalan yang benar PK. identitas. Jika melihat organisasinya yang banyak, anda pasti mengira Diah ialah orang yang super duper sibuk dan stress akan dunia ini. Tapi penampakan itu tak ada, Diah begitu ceria menjalani hari-harinya. Diah sih santai aja bro :D Wanita penulis puisi ini juga sibuk sebagai bendahara umum di Yayasan An-Nas Maros. Woww, begitu banyak yah prestasinya ? Sok atuh, tunggu apa lagi para kaum adam ? Diah kah yang anda cari :D Wanita ini sangat mulia hatinya, jarang marah, alay selalu ingin jadi model foto dan yang plaing penting ngangenin orangnya, hehe. Pesannya Diah tetaplah jadi pengatur tata letak kehidupan kami semua, jangan sampai ada letak yang trlalu jauh. Kita kan terus bersama kan ? :)

 - Asmaul Husna Yasin  
Wanita ini merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian angkatan 2012. Ia akrab dipanggil dengan nama 'Unna' atau 'Ukhthi'. Unna ialah wanita yang paling soleha di  antara kami semua :D Mengapa tidak di setiap rapat baik pengusulan, deadline ataupun rapat kepanitiaan setiap waktu shalat pasti Unna yang mengingatkan kalau tidak pasti rapatnya jalan terus, hehe. Unna ini tinggal di Batua, lumayan searah rumahlah dengan saya, jadi kalau ada Unna sering nebeng pulang deh, haha. 
Mengenal Unna lebih dekat membuat kita mengetahui bahwa ia adalah pribadi yang tegas, jika ya katakan ya dan tidak katakan tidak. Ia juga tak suka diperintah jika di luar dari akalnya. Namun, dia juga anaknya seru diajak menggila, dan juga merupakan sosok reporter  yang tangguh karena berhasil deadline untuk dua civitas sekaligus.
Selain dipanggil ukhti, ia juga akrab dijuluki cinderela ataupun 'jam 10 malam' dan ini menjadi bahan ejekan oleh teman ataupun kakak di rumah. Hal ini  karena Unna tak biarkan keluar malam oleh ayahnya. Ia hanya boleh berada di luar rumah sampai pukul 22.00 WITA (read : jam 10 malam) saja. Jadi, jika pukul 10.00 WITA sudah teng di rumah saatnya Unna kembali ke rumah sesungguhnya. Ketepatan waktu pulangnya Unna ini sama sekali tak mengurangi kebersamaan kami di rumah ataupun di tempat lainnya. Pesannya buat Unna, keep hamazah aja yah :D *ehh, ini apa artinya?* Tetap ceria, warnai rumah dengan ayat-ayat suci Al-Quran, hoho. Buat semuanya insyaf dan lkembali pada-Nya. Tetap di sini, kita sukses bersama :)

-Kharisma
Wanita ini ialah salah satu yang nantinya akan berprofesi dokter di antara kami. Namun, jangan sangka dia bukan mengurus manusia, namun peliharaannya manusia. Yup, dokter  hewan ini karena ia menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran jurusan Kedokteran Hewan sejak tahun 2012.
Ia kerap dipanggil Risma oleh kami semuanya. Sebagai penekun jurusan Kedokteran Hewan, Risma sangat fanatik hingga sering membawa kucing peliharannya ke rumah.
Mengenal Risma lebih dekat, membuat kita tau bahwa Risma orangnya sangat baik hati sekali karena sering mentraktir makan teman-teman, pokoknya selalu bikin senang selama berada di dekatnya. Namun, sayangnya kesibukannya sebagai anak Kedokteran membuatnya jarang lagi datang ke rumah dan berkumpul dengan kami. Tapi, jangan sangka jika sekali bertemu tak habis keseruan gosip yang tercipta. Sosoknya sangat kami rindukan pekerja keras, baik hati dan selalu menjadi pendengar yang baik akan setiap masalah. Pesannya untuk Risma, kembalilah kita lalui bersama dalam suka dan duka. Keep fight to survive :) 


Inilah belahan jiwaku yang masuk dalam box redaksi. Intip kebersaan kami di sini !
Dinner bareng bapak kite (read : kak Rahman) @KFC Mtos
Eksis bareng di rumah sebelum rapat
Muka jelek @kantinting menuju Lakkang


Benny, Ramdha, Unna, Diah eksis dulu sambil makan @Gd. Ipteks



Kemek nasi kuning, Minggu pagi Benny,Frans,Diah

Dinner bareng bapak kite (Litbang SDM)  read : Kak Rahman @KFC Mtos 
















Di rumah, eksis sebelum rapat Ramdha,Unna,Risma,Frans















At Dermaga Lakkang Eksis sebelum antar Vika PBL

Lunch and discuss about pengusulan bareng bapak baru  Kak Dani




















Eksis bareng @Anniversary SE pesta topeng
Jepret sebelum memulai hari @Parkiran Teknik


















 

















Eksisan @Kawinan Kak Upi


Alay di kantinting, sang layouter Benny dan Diah
Seru kan ? Mau kenal lebiih jauh. Kunjungi kami di rumah kecil Identitas. Lantai Dasar Perpustakaan :)

Refleksiku Saat Menunggu

Butir-butir itu kini turun lagi dari langit
Tanpa permisi, ia basahi tempatku bernaung
Mungkin ini sudah waktunya bertamu
Hanya saja tak ada persiapan khusus menyabut

Kedatangannya memang memberi warna baru,
harapan baru, serasa impian sudah digengaman
Namun, tak semua insan dapat memahami itu
Banyak gerutuan justru terdengar ketika ia datang

Entah kata yang tepat untuk maksud mereka
Marah kadang terlontar ketika ia tak ada
Malah ketika adapun juga tak ada syukur

Inilah yang dikatakan hidup itu ?
Tak pernah bersyukur dengan apa yang diberi
Tak ada sadar jika tak celaka
Tak ada syukur jika tak ada musibah

Haruskah ia terus disalahkan ?
Akan banyaknya bencana yang terjadi ?
Ia juga sungguh tak paham apa yang ia lakukan
Hanya mengalir dari tempat tinggi ke rendah
Dari hulu ke hilir

Hanya itu yang dia pahami
Sama seperti ketika ku ketikkan ini,
Hanya satu yang ku mengerti
Aku hanya berputar terus
Sampai kembali ke titik yang rendah
  

Kenapa Harus Fransiska Sabu Wolor ?

Postingan ini saya ambil dari blog lama saya pelangipelangimimpi.blogspot.com dengan revisi. Sebelumnya saya mau klarifikasi bahwa ada pergantian blog yang terjadi karena kelupaan pada kanti sandi yang terjadi dalam ingatan .

Sebelum semakin aneh, sok atuh dibaca!

Saya lahir dengan diberi nama lengkap FRANSISKA SABU WOLOR oleh kedua orang tua. Nama Fransiska diberi karena mengadopsi nama "Santa Fransiska Cabrini" sebagai santa pelindung. Nama Sabu ku sandang karena merupakan nama nenekku dan Wolor ialah fam atau marga dari keluargaku.Secara singkat inilah asal muasalnya. Secara lebar, silahkan dibaca kisah Santa Fransiska Cabrini ;)

Pemilihan nama santa Fransiska padaku terindikasi karena kelahiranku pada bulan Desember tepatnya tanggal 12. Sebenarnya Santa Fransiska Cabrini dinobatkan sebagai santa pelindung orang-orang yang lahir pada tanggal 22 Desember. Namun, di balik penggunaan nama Santa tersebut, saya memiliki satu kesamaan dengan Santa Fransiska ini yaitu kami sama-sama tak dapat "berenang".  

Kisah hidup Santa Fransiska Cabrini 

 Santa Fransiska Cabrini

Fransiska dilahirkan pada tanggal 15 Juli 1850. Sebagai seorang anak yang dibesarkan di Italia, ia berangan-angan untuk suatu hari kelak menjadi seorang misionaris yang diutus ke Cina. Ia menghanyutkan perahu-perahu kertasnya ke sungai untuk menghidupkan “khayalannya”. Perahu-perahu kertas itu berlayar untuk membawa para misionaris ke Cina. Dan Fransiska pun mulai berpantang permen karena di Cina mungkin ia tidak akan lagi dapat menikmatinya. Namun demikian, ketika Fransiska telah dewasa, ia tidak diterima di kedua biara di mana ia ingin bergabung. Kesehatannya tidaklah terlalu bagus. Ia mengajar di sekolah untuk beberapa waktu lamanya. Kemudian seorang imam memintanya untuk membantu di sebuah panti asuhan kecil. Amatlah berat bagi Fransiska membantu di sana oleh karena wanita pengurus panti tersebut. Tetapi, Fransiska tetap bertahan. Beberapa wanita yang baik hati bergabung dengannya. Bersama-sama, mereka mengucapkan kaul.

Pada akhirnya, Bapa Uskup meminta Fransiska untuk membentuk kongregasi para biarawati misionaris. Tanpa ragu sedikit pun Fransiska segera mulai. Kongregasi yang dibentuknya itu diberi nama Suster-suster Misionaris Hati Kudus. Tidak lama berselang, kongregasinya mulai berkembang, pertama-tama di Italia dan kemudian di banyak negara lain. Fransiska, yang sekarang dipanggil Moeder (artinya Ibu) Cabrini, senantiasa rindu untuk pergi ke Cina. Tetapi tampaknya Tuhan berkehendak agar ia pergi ke Amerika. Ketika Paus Leo XIII mengatakan kepadanya, “Pergilah ke barat, dan bukan ke timur,” masalahnya telah selesai. St. Fransiska  Cabrini berlayar ke Amerika Serikat dan menjadi warga negara Amerika. Ia terutama membantu banyak sekali para imigran Italia. Bagi mereka, moeder Cabrini adalah ibu mereka, sekaligus sahabat mereka.

Pada mulanya, moeder Cabrini beserta para susternya harus menghadapi banyak kesulitan. Uskup Agung New York bahkan mengusulkan agar mereka pulang kembali ke Italia. Tetapi, moeder Cabrini menjawab, “Yang mulia, Bapa Suci mengutus saya ke sini dan di sinilah saya harus tinggal.” Bapa Uskup Agung mengagumi semangat juangnya, dan dengan demikian ia beserta para susternya diberi ijin untuk memulai karya mulia mereka bagi Tuhan. Banyak sekolah, rumah sakit serta panti asuhan didirikannya di berbagai negara bagian Amerika. Bersama dengan berlalunya waktu, moeder Cabrini melakukan banyak perjalanan untuk mengembangkan kongregasi serta karya-karya mereka. Selalu saja ada kesulitan-kesulitan, tetapi ia mempercayakan diri sepenuhnya kepada Hati Kudus Yesus. “Dia-lah yang melakukan segala sesuatu, bukan kita,” demikian ia akan berkata.

Moeder Cabrini wafat di Chicago pada tanggal 23 Desember 1917. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Pius XII pada tahun 1946.

Itulah kisah hidup Santa Fransiska Cabrini, semoga Fransiska Sabu Wolor sang pemakai nama pelindung itu juga diberikan kekuatan hidup dan iman yang sama teguhnya. Amin!
 Tampakan Fransiska Sabu Wolor

Caving♡


Caving atau susur gua ialah kegiatan menyusuri gua dan sekelilingnya. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari penerapan speleologi (ilmu yang mempelajari gua). Tantangan yang dihadapi dalam menyusuri gua ialah  bentuk gua dan lebar gua. Gua terbagi dalam dua bentuk yakni gua vertikal dan gua horizontal dengan lebar lorong yang bervariasi.Kali ini, saya akan membahas kegiatan caving di Gua Saripa Kabupaten Maros bersama saudara(i) ku di Pandu Alam Lingkungan (28-30/3).

Materi caving oleh kak Sianghati (GM17) dan kak Selviana M (GM18)

Di tengah materi, Riska (GM20) menjelaskan cara mengambil data di aula gua

Frans (GM20)

Asdar (GM20)

Seusai menerima materi di malam hari, keesokan paginya pukul 08.00 WITA kami sudah beranjak menuju Gua Saripa yang berada di Desa Samangki Dusun Samanggi Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. 

Packing dulu sebelum berangkat

Jalan kaki dulu, sebelum mengendarai motor

Jepretan bareng kak Bia (GM 19) dan Riska (GM 20) sebelum masuk gua

Setiba di mulut gua, berdoa dulu sebelum masuk ;)


Eksis dulu sebelum memulai Icaving

 Ini bareng kak Jaya (GM19) yang jepret kak Siang (GM17)


Inilah keseruan saat memasuki gua, banyak pelajaran yang tersimpan di dalam lorong gelap ini. 
 Riska (GM20) akan memasuki lorong anjing 

Asdar (GM20) menuntun kami menyusuri sungai di dalam gua

Menikmati keseruan beredam kak Ana (GM18), kak Siang (GM17), kak Elis (Gm19), Asdar (GM20)


Eksisnya sang caver,  kak Ana (GM18), kak Bia (GM19) dan kak Elis (GM19)

Gladimula terkece, GM20 Asdar,Riska,Frans ;)

Capek ngeksis di dalam gua saat pengenalan gua dan ornamen yang ada di dalamnya, sejenak tepat pukul 12.00 WITA kami semua keluar dari gua. Lalu, menikmati santap siang sambil bersiap untuk pemetaan Gua Saripa untuk Gladimula 20. 

Kemek-kemek 

Seusai makan, pukul 13.00 WITA masuk lagi ke dalam gua untuk pemetaan. Inilah ornamen dan fauna gua yang kami temukan ! 
Stalaktit

Pilar

Laba-laba

Jangkrik

Kami juga ketemu dengan kelelawar tapi kamera tak sempat menangkap indahnya fauna ini. 
Masih ingin menyusuri gua dan melihat keindahan di dalamnya, menggali ilmu dari lorong gelap ini :) 

Wait us (read : Gladimula 20) in cave xpdc ;))