Meine

My life, My adventure, My story..

Pages

Kondisi seperti ini.... Saya Salah!

Dalam hidup, pasti kita pernah berjanji dan tidak sempat ditepati. Berjanji datang tapi tidak datang, berjanji bertemu tapi telat, berjanji kerjakan tapi belum selesai, berjanji melayani tapi malah kabur. Salahkah jika melanggar janji ? Ya, janji adalah utang dan harus dipenuhi. Banyak orang mengharamkan melanggar janji, pantang hukumnya. Namun, adakah yang sempurna yang tak pernah melanggar janjinya ? Hal ini ku tuliskan bukan untuk menyalahkan ketidaksempurnaan manusia, bukan untuk mencari cela untuk dimaafkan. Hanya ingin menyadarkan bahwa saya memang salah. 

Yah, hal ini bukan cuma sekali ku lakukan. Pernah berjanji akan datang namun lupa, sering membatalkan dua janji karena bersamaan terjadi, membuat orang menunggu, membuat orang kecewa karena melanggar janji. PHP (Pemberi Harapan Palsu) yah itulah sebutan buat orang yang melanggar janjinya. Janji begitu gampang keluar dari mulut kita karena adanya tekanan. Di sana memaksa kita berjanji, di sini juga. Yah, jadilah kita bingung sejadinya ingin mengabulkan janji yang mana.

Namun, kali ini saya yang membuat janji dan saya yang melanggar. Saya ditunggu sama orang, ia lebih tua lagi. Ketika kembali, ia sudah tidak ada. Pasti ia marah, sejatinya seorang manusia pasti marah ketika anak muda membuat janji lalu malah pergi. Ia pasti berpikir tidak sopan, kurang ajar dan sebaginya. Tidak peduli apa alasannya pergi, pasti orang yang lebih tua memegang teguh kata "JANJI". Mereka disiplin tidak seperti saya yang sering melanggar janji. Begitulah mindset saya, ia marah:( Ketika dihubungi, ia sibuk tidak ada waktu lagi. SAYA SALAH! Maaf pun kata yang selalu diseret-seret dalam kondisi begini. Kalau maaf bisa bersuara, pasti ia kesal selalu saya bawa-bawa dalam perkaraku. 

Maaf, saya minta maaf karena selalu menyusahkanmu. Kakak,saya juga minta maaf:( Kalian sungguh membuatku kacau. Tidaaak... bukan kalian  yang membuatku kacau, saya sendiri yang buat diriku kacau. Kacau, saya juga minta maaf sering memakaimu untuk mendeskripsikan kondisiku kali ini. 

Saya salah! Bahkan, ketika orang-orang pun coba mempengaruhiku untuk mengubah mindsetku. Kata mereka, ia tidak marah namun saya hanya diuji. Hmm, saya makin kacau! Sesungguhnya, dua malaikat disisi kanan kiriku bekerja aktif, mempengaruhi pemikiranku untuk tetap maju mencoba menghubunginya lagi dan membuat janji yang baru. Lalu, malaikat yang satunya mempengaruhiku untuk mundur karena saya tidak cocok bergabung dengan orang-orang hebat itu. Malaikat itu bilang janji saja saya tidak tepati bagaimana ke depannya? Saya pasti akan makin kacau.

Saya tidak tau mungkin keinginan untuk maju itu terlalu naif, terlalu egois dan terlalu manusiawi, mungkin terlalu PD. Tapi, mungkin keinginanan lainnya terlalu mudah menyerah, terlalu merasa rendah diri, dan pesimis. Saya bingung-____- Andai saya bisa ketemu sang Kuasa, kan ku tanya padanya. Buatlah saya peka, Tuhan. Hanya pada-Mu tempatku berseru...

0 comments:

Post a Comment