Meine

My life, My adventure, My story..

Pages

Bertanggung Jawablah Pada Sampahmu !


Gambar ini saya ambil di tribunnews.com
Ini bukan penampakan aslinya di tempat saya, Lapangan Bola Bitoa Perumnas Antang
 Namun, kurang lebih sama kejadiaannya.

Inilah salah satu penampakan yang selalu berulang tiap tahunnya. Sampah yang berserakan seusai shalat Idul Fitri berjamaah . Entah dari tahun berapa mulai, yang jelas tahun ini masih saja ada. Semoga hanya di tempatku saja ini masih terjadi, di belahan Indonesia ataupun negara lainnya penampakan ini tak ada lagi. 

Sampah yang berserakan ini dalam bentuk koran, selebaran koran untuk setiap orang sebagai alas yang digunakan ketika shalat. Bisa dibayangkan kan berapa banyak koran yang dijadikan alas jika orang-orang  melakukan ibadah di sebuah lapangan bola ? Yah, ratusan lembar koranlah yang ada. 
Namun, ketika ibadah berjamaah di lapangan ini selesai pada ke mana pemilik alas ini ? Yah, salam-salam saling meminta maaf pasti jadi agenda utama. Ini bagus untuk kembali mempererat tali silaturahmi antar sesama.Tapi, tak adakah yang merasa bersalah dengan bumi, alam, lingkungan jika meninggalkan alas itu tetap rapi di sana ?

Saya tak boleh mengeneralisasikan bahwa semua meninggalkan, mungkin ada beberapa yang dengan kesadarannya membawa pulang koran ini dan diletakkan dengan baik di tempat sampah. Ini baik bagiku, namun banyak orang yang mungkin sengaja cuek dengan perkara sampah ini. Sempat ku cari jawab di benakku tentang psikologi orang-orang ini, saya rasa mereka mungkin memandang ini sebagai bentuk amal baik mereka kepada petugas kebersihan karena telah memunggut apa yang mereka tinggalkan. Yah, ini jelas bagus jika kita membagi-bagi rejeki kalau memang sampah ini dibersihkan petugas kebersihan. Lah kalau tidak bagaimana ?????????

Sampah yang semulanya masih di lapangan kemudian tertiup angin lalu mulai terbang ke mana-mana. Sampai berserakan di jalan, di got-got. Kini jalanan jadi habitat bagi koran bekas, dan para pengguna jalan masih biasa-biasa saja melihat hal ini hingga terus berulang tiap tahun? Mungkin ada yang turut prihatin padahal dirinya juga pelaku penelantaran sampah, atau juga ada yang mengutuk jalanan kotor bahkan macet karena sampah.

Miris satu kata yang tersirat di benakku saat ini, sepuluh tahun tinggal di tempat ini dan berulang-ulang terus kejadiaannya ? Pemerintah mulai dari camat, walikota, gubernur, bahkan presiden silih berganti namun mengapa penampakan satu ini tak kunjung berkurang ? Apa yang salah dari negaraku ini ?

Hal ini sebenarnya tak hanya terjadi ketika shalat berjamaah saja. Dalam beberapa kegiatan juga ini terjadi. Di kampus misalnya setelah acara entah seminar, wisuda, pelantikan birokrat ataupun lembaga mahasiswa penelantaran sampah juga ada dan mahasiswa masih tenang saja berjalan entah tak terjadi apa-apa ? 

Saya kini mulai menemukan jawaban mengapa lingkungan kita makin rusak. Persoalan koran bekas satu lembar saja tak kita pedulikan. Percuma kita bicara teori-teori pemanasan global, efek rumah kaca, deforestasi hutan, perdagangan karbon serta berbagai isu-isu lingkungan yang masih saya dalami. Percuma tiap hari ikut mengkritik, ikut acara penghijauan lah penanaman lah biar dilihat peduli bumi peduli lingkungan. Tak usah menyuarakan save our earth dsb, jika masalah ini masih saja belum membuatmu sadar. Karena dari hal kecil yakni bertanggung jawab atas koran bekas yang kita gunakan beribadahlah yang membuat hal besar di atas dapat terwujud. Mengutip peribahasa "kecil teranja-anja besar terbawa-bawa" kecil saja sudah menelatarkan sampah gimana besarnya? Bakar saja bumi sekalian.
Tulisan ini saya buat bukan untuk menggurui akan pentingnya lingkungan. Saya hanyalah orang yang masih awam tentang ilmu lingkungan. Saya hanya peduli kepada bumi yang masih setia menyediakan oksigen untuk kehidupan manusia. Kepedulian ini saya wujudkan dari hal-hal kecil seperti membiasakan diri bertanggung jawab akan sampah. 

Saya harap ini mampu membuat orang-orang mengubah pandangannya tentang kebersihan. Mari rawat alam kita, jaga lingkungan demi bumi yang sehat :)


"Karena bahagia itu sederhana, cukup manusia dan alam saling menjaga karena karunia Tuhan"

Salam untuk bumiku :)




0 comments:

Post a Comment